Friday, December 7, 2012

LAPORAN BIOLOGI DASAR



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Tujuan Praktikum
-  Mengenal struktur dan bagian-bagian mikroskop biologi dan mikroskop stereo serta cara     penggunaannya.
-          Mengetahui perbesaran mikroskop stereo yang sering digunakan.
1.2 Tinjauan Pustaka
Mikroskop merupakan sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu berdasarkan kegiatan pengamatannya dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel (Campbel, 2002).
Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Terdapat dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu :
1.      Bagian optik, yang meliputi dari kondensor, lensa objektif dan lensa okuler
2.      Bagian non-optik, terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma,
meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1.000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikrokop (Campbel, 2002).
Lensa okuler pada mikroskop bisa  berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang biasa dipasangi tiga sampai empat lensa. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari .
Lensa Objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa objektif adalah memperbesar bayangan objek dan mempunyai nilai aperture (NA). Nilai Apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa objektif yang menentukan daya pisah speimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah (Fawcett, 2008).
Lensa Okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lesa objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa Kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal dua benda akan tampak menjadi satu, perbesaran kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik (Fawcett, 2008).
Adapun ciri-ciri dari mikroskop cahaya antara lain :
1.      Biasa digunakan untuk mengamati morfologi
2.      Menggunakan cahaya sebagai sumber penyinaran oleh karena itu, diperlukan lensa untuk memperbesar bayangan benda
3.      Preparat (sediaan) harus tembus cahaya supaya dapat diamati dengan jelas. Oleh karena itu, preparat harus diiris dengan tipis dengan ketebalan tidak lebih dari 50 mikron. Biasanya menggunakan medium air yang diteteskan ke gelas benda.
4.      Objek dapat diamati dalam keadaan hidup atau mati
5.      Dapat diamati langsung melalui lensa okuler sehingga pengamat dapat menentukan bentuk, warna dan gerakan objek
6.      Bayangan dapat diperbesar hingga mencapai 100x, 400x, dan 1.000x.
Mikroskop Stereo merupakan jenis mikroskop yang biasanya digunakan untuk benda yang berukuran relatife besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati oleh mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi (Widyatmoko, 2008).
Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya, lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif beberapa jaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi di bandingakan dengan  mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat dari bentuk tiga dimensi benda yang kita amati. Selain itu sumber cahaya berasal atas sehingga objek yang tebal biasanya diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan objektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur focus obyek terletak di samping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak di atas pengatur focus.
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan pembesaran obyek sampai  dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro magnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (1) mikroskop sederhana (2) mikroskop riset (Halling, 1997).
Dalam laboratorium biologi yang sering digunakan adalah mikroskop binokuler dan mikroskop monokuler. Perbesaran mikroskop biologi adalah merupakan perkalian dari masing-masing lensa, misalnya:
Ø  Objektif 4x, okuler 10x, perbesaran 40x
Ø  Objektif 10x , okuler 10x, perbesaran 100x
Ø  Objektif 40x, okluer 10x, perbesaran 400x
Ø  Objektif 100x, okuler 10x, perbesaran 1000x
Objektif yang paling kuat untuk mikroskop biologi adalah 100x yang disebut objektif minyak imersi, karena penggunaanya semakin kecil daya pisah, akan semakin kuat kemampuan lensa untuk memisahkan dua titik yang berdekatan pada preparat, sehingga struktur benda terlihat lebih jelas. Daya pisah dapat diperkuat dengan memperbesar indeks bias. Biasanya dapat digunakan minyak imersi untuk meningkatkan indeks bias.
Perbesaran yang dicapai oleh suatu mikroskop adalah hasil kerja dan sistem lensa, lensa objektif yang terdekat dengan specimen dan lensa okuler, terletak pada ujung atas mikroskop terdekat dengan mata. sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi, pada gilirannya diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Kebanyakan lensa objektif yng melengkapi mikroskop mempunyai 3 lensa yaitu lensa 16mm, berkekuatan rendah (10x), lensa 4mm berkekuatan tinggi (40 sampai 45x) dan lensa celup minyak (oil immersion lense) 1,3mm (97 sampai 100x). lensa-lensa tersebut terletak pada suatu bidang yang dapat berputar sehingga objektif yang dikehendaki dapat dengan mudah diletakkan pada posisi kerja. Angka-angka dalam satuan millimeter tersebut (16,4 dan 8) menyatakan jarak fokus setiap lensa objektif dan bersama-sama dengan angka yang menyatakan daya perbesaran (10x, 45x, 100x) terukur pada sisi masing-masing  lensa berdasarkan definisi, jarak fokus adalah jarak dari titik pusat lensa terhadap titik focus. Makin pendek jarak fokus suatu lensa objektif, makin pendek jarak kerjanya (yaitu jarak antarra lensa dan specimen) dan makin besar lubang diafragma iris kondensor untuk memperoleh iluminasi yang baik. Perbesaran total diperoleh dengan mnegalihkan perbesaran objektif dan perbesaran okuler (Cambel, 2002).
Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya ujung lensa ini sangat kecil, dan hanya sedikt saja cahaya yang dapat memasukinya. Inilah mengapa diafragma iris kondensor harus digunakan dalam keadaan terbuka penuh dan penghematan cahaya dilakukan dengan bantuan minyak celup, yang mempunyai indeks bias seperti kaca. Minyak tersebut memenuhi ruangan antara objek dan lensa objektif sehingga menghindarkan hilangnya cahaya.
Sekilas mungkin tampaknya perbesaran tak terhingga dapat dicapai dengan hanya menambah kekuatan lensa-lensa okuler dan objektif, tetapi sebenarnya lensa dibatasi oleh suatu fenomena yang disebut resolusi. Bila lensa difokuskan pada suatu benda, maka dua titik terpisah pada benda tersebut sesungguhnya membentuk dua bayangan tetapi daoat tampak sebagai satu titik saja akibat difraksi (difraksi terjadi karena lensa mempunyai tingkat atau aperture yang terbatas) resolusi suatu lensa adalah kemampuan lensa memisahkan kedua bayangan tersebut sebagai satuan-satuan terpisah. Difraksi menyebabkan resolusi tidak mungkin sempurna. Di pihak lain, jarak terpendek yang masih memungkinkan terlihatnya kedua bayangan tersebut di atas sebagai satuan-satuan terpisah. Difraksi menyebabkan resolusi tidak mungkin sempurna. Di pihak lain jarak  terpendek yang masih memungkinkan terlihatnya kedua bayangan tersebut di atas sebagai satuan-satuan terpisah, disebut daya pisah lensa tersebut. Daya pisah mata manusia pada jarak 25 cm ialah 0,1 mm (100 nm). Daya pisah ditentukan oleh panjang gelombang cahaya dan tingkat numeris sistem lensa objektif dan kondensor.
Sifat bayangan pada mikroskop ditentukan pada dua lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik, dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak, dan diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada 1 di lensa okuler.
Mata pengamat berada di belakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okuler tepat di titik fokus lensa okuler dinamakan pengamat secara rileks dan pengamatan dilakukan secara terakomodasi bila bayangan objektif berada di ruang utama okuler. Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir berada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak (Halling,1997)





























BAB II
                                                  METODE KERJA

2.1  Alat
- Pensil
- Pewarna (pensil warna)
2.2 Bahan
- Mikroskop Biologi
- Mikroskop stereo
2.3 Cara Kerja
1.      Disiapkan mikroskop biologi
2.      Diletakkan mikroskop di atas meja yang kokoh.
  1. Diperiksa apakah bagian-bagian mikroskop sudah lengkap, dalam keadaan bersih dan tidak rusak.
  2. Dikenali bagian-bagian mikroskop.















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan
Dari pengamatan tentang mikroskop diperoleh hasil sebagai berikut :


 

























Keterangan :
1.      Lensa okuler
2.      Tubus
3.      Revolver
4.      Lensa objektif
5.      Pemegang/penjepit sediaan
6.      Lever diafragma
7.      Kondensor
8.      Lampu/cermin
9.      Kaki mikroskop
10.  Bonggol pengatur kasar
11.  Bonggol pengatur halus
12.  Pemegang
13.  Pengisi daya listrik
14.  Bonggol pengatur meja sediaan (depan dan belakang)
15.  Bonggol pengatur meja sediaan (kiri dan kanan)
16.  Meja sediaan


3.2 Pembahasan
Mikroskop merupakan  alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari benda-benda kecil. Ada dua prinsip yang berbeda untuk mikroskop yaitu: (1) mikroskop optik, dibedakan mikroskop biologi dan mikroskop stereo; (2) mikroskop elektron.
Mikroskop biologi digunakan untuk mengamati benda-benda tipis dan transparan. Jika yang diamati tebal misalnya jaringan harus dibuat sayatan tipis. Benda yang diamati diletakkan di atas kaca preparat dalam medium air dan ditutup dengan kaca penutup yang tipis. Dapat juga untuk pengamatan preparat mikro dalam medium balsam kanada. Penyinaran diberikan dari bawah oleh sinar alam atau lampu.
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak. Mikroskop stereo mempunyai sifat-sifat :
a.       Mempunyai 2 objek dan 2 okuler, sehingga didapatkan 3 dimensi dari      pengamatan mata
b.      Perbesaran tidak terlalu kuat, tetapi lebih diutamakan adalah medan padang yang luas dan jarak kerja yang panjang. Dengan demikian benda yang diamati cukup jauh sehingga mikroskop ini dapat dipakai untuk pembedaan.
c.       Benda yang diamati dapat kering atau dalam medium air dapat tebal atau tipis.
d.      Mikroskop stereo yang sering dipakai mempunyai perbesaran; obyek 2x, okuler 10x perbesaran total okuler 20x dan obyek 2x, okuler 15x perbesaran total 30x
Putar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai dengan bunyi “klik” pada revolver :
a.       Mengatur cermin dengan difragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk hingga ke lensa okuler
b.      Tempatkan preprat dan jepit dengan penjepit objek/benda
c.       Atur fokus untuk memperjelas gambar dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler, untuk memperjelas objek putarlah pemutar halus
d.      Apabila bayangan objektif sudah ditentukan maka untuk memperbesar gambar gantilah lensa objektif dari ukuran 10x4, 10x10, 10x40
e.       Apabila telah selesai menggunakan bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang lembab.
Sedangkan untuk mendapatkan bayangan dari objek yang kita amati langkah-langkahnya adalah pertama letakkan objek di atas gelas objek kemudian taruh di atas pentas/meja mikroskop kemudian jepit dengan penjepit gelas objektif setelah itu atur lensa objektif dengan perbesaran berapa yang akan kita gunakan kemudian gunakan tombol pengatur pentas mekanis untuk posisi yang terbaik objek, setelah itu gunakan tombol pemfokus kasar untuk mencari bayangan objek, lalu gunakan tombol pemfokus halus untuk mempertajam bayangan benda.
Bagian-Bagian dan fungsi mikroskop:
1.      Lensa Okuler : tempat untuk mengamati objek
2.      Tabung Okuler : tempat terbentuknya bayangan maya
3.      Hidung yang dapat berputar : tempat untuk memutar atau memindah lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang diinginkan
4.      Lensa Objektif : untuk menghasilkan perbesaran bayangan
5.      Penjepit Gelas Objek : untuk menjepit gelas objek supaya tidak bergerak atau berubah posisi
6.      Meja Mikroskop/pentas : untuk meletakkan objek pengamatan
7.      Kondensor : untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop
8.      Tombol pengatur pentas mekanik : untuk menggerakkan pentas atau meja mikroskop
9.      Tombol pemfokus kasar : untuk memperjelas objek secara kasar
10.  Tombol pemfokus halus : untuk memperjelas objek secara halus
11.  Pencahayaan/lampu : sebagai sumber cahaya
12.  Alas : untuk menopang mikroskop atau sebagai pondasi mikroskop
13.  Tombol On/Off : untuk menghidupkan atau mematikan lampu
Dari proses pengamatan dapat diketahui bayangan yang didapat dari mikroskop adalah terbalik. Hal ini disebabkan karena bayangan diproyeksikan pada layar yang beradadi di dalam bidang fokus lensa. Lensa ini menghasilkan semu, terbalik, diperbesar. Oleh karena itu bayangan preparat (huruf “e”) akan terlihat terbalik (“ə”).











BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
-          Bagian-bagian mikroskop biologi dan mikroskop stereo yaitu antara lain, Lensa Okuler, Tabung Okuler, Hidung yang dapat berputar  (revolver), Lensa Objektif Penjepit Gelas Objek, Meja Mikroskop/pentas, Kondensor, Tombol pengatur pentas mekanik, Tombol pemfokus kasar, Tombol pemfokus halus, Pencahayaan/lampu, Alas, Tombol On/Off, Stop kontak. Mikroskop biologi digunakan untuk mengamati benda-benda tipis dan transparan, jika diamati tebal misalnya jaringan harus dibuat sayatan tipis. Sedangkan mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak.
-          Perbesaran mikroskop stereo yang sering dipakai: objek 2X, okuler 10X, perbesaran total 20X dan objek 2X, okuler 15X, perbesaran total 30X.

4.2 Saran
Dalam melakukan praktikum kebetulan ada beberapa kelompok yang mendapatkan mikroskop yang bagian lensa objektifnya tidak lengkap, diharapkan dalam praktikum-praktikum berikutnya peralatan lebih dapat diutamakan.










DAFTAR PUSTAKA


Campbell, Neil A. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga: Jakarta.

Fawcett, Don W. 2002. Buku Ajar Histologi. EGC: Jakarta.

Halling, J. 1997. Pengenalan Tribologi. Universiti Teknologi Malaysia: Malaysia.

No comments:

Post a Comment